PERAN KELUARGA DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA STUDI PRESPEKTIF SOSIOLOGI DI HITU LAMA KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH
WAHAB FIKRAM WALIULU 201724138
Pembimbing I Dr. JUNUS RAHAWARIN M.Ag
Pembimbing II Drs. SULAIMAN ANGKOTASAN M.Si
Penguji I Dr. ELSINA TITALEY M.Si
Penguji II Dra. SYANE MATATULA M.Si
Abstrak
Wahab Fikram Waliulu: Peran Keluarga Dalam Penanggulangan kenakalan remaja (Studi Prespektif Sosiologi Di Hitu Lama Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah), Pembimbing I : Dr. J. Rahawarin, M.Ag & Pembimbing II : Drs. S. Angkotasan, M.Si. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif berjenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan melaksanakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data tersebut dianalisis secara kritis dan saat data terkumpul penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1) mengidentifikasi bagaimana bentuk-bentuk kenakalan remaja di Negeri Hitu Lama Kecamatan Leihitu. 2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kenakalan remaja di Negeri Hitu Lama. 3) melihat/membahas peran keluarga khususnya orangtua dalam melakukan perannya untuk penanggulanan kenakalan remaja di Negeri Hitu Lama. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Bentuk-bentuk kenakalan remaja di Negeri Hitu Lama Kecamatan Leihitu adalah: a) Penyimpangan individu: perilaku berbohong, perilaku mencuri, membolos sekolah, menonton film pornografi, minum-minuman keras, perilaku seks diluar nikah. b) Penyimpangan kelompok: perkalahian antar remaja, ugal-ugalan. 2) Faktor-faktor kenakalan remaja di Negeri Hitu Lama: a) faktor internal: lemahnya kontrol diri dan ketidakmampuan penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan baik dan kreatif. b) faktor eksternal: kurangnya rasa cinta dan perhatian dari orangtua dan lingkungan, menurunkan wibawa orangtua, guru, dan pemimpin masyarakat yang dalam hal ini orangtua kebanyakan sibuk mencari nafkah, pengawasan yang kurang efektif oleh orangtua, masih kurangnya sarana penyalur waktu senggang, pengaruh perkembangan tekhnologi yang tidak disikapi dengan baik dan pengaruh pergaulan teman sebaya yang keliru. 3) Peran yang dilakukan oleh keluarga/orangtua dalam penanggulanan kenakalan remaja dengan melakukan upaya pengendalian di Negeri Hitu Lama Kecamatan Leihitu adalah: Tindakan Preventif, Represif, dan Kuratif.
Kata kunci : Peran Keluarga, Penanggulangan, Kenakalan Remaja
Abstract
Wahab Fikram Waliulu: The Role of the Family in Dealing with Delinquency adolescents (Sociological Perspective Study in Hitu Lama District Leihitu District Central Maluku), Advisor I : Dr. J. Rahawarin, M.Ag & Advisor II : Drs. S. Angkotasan, M.Si The research approach used by the researcher is a qualitative type of study case. Data collection techniques are carried out by carrying out observations, interviews, and documentation. Then the data is analyzed critically and when the data was collected the writer used a qualitative descriptive analysis. This research was conducted with the aim of: 1) identifying how forms of juvenile delinquency in the Old Hitu Country, Leihitu District. 2) find out what factors cause juvenile delinquency in Old Hitu Country. 3) see/discuss the role of the family, especially parents in carrying out its role for the prevention of juvenile delinquency in Indonesia Old Hit. The results of the study show that: 1) The forms of delinquency Teenagers in the Old Hitu Country, Leihitu District are: a) Deviance individual: lying behavior, stealing behavior, skipping school, watching pornography, drinking, sexual behavior outside of marriage. b) Group deviation: fights between teenagers, recklessness. 2) Factors juvenile delinquency in the Old Hitu Country: a) internal factors: weak self-control and the inability to adapt to environmental changes both and creative. b) external factors: lack of love and attention from parents and environment, reduce the authority of parents, teachers, and community leaders who In this case, parents are mostly busy making a living, good supervision less effective by parents, still lack of means of channeling leisure time, the influence of technological developments that are not addressed properly and the influence of peer-to-peer relationships. 3) The role played by family/parents in handling juvenile delinquency by doing control efforts in the Land of Old Hitu, Leihitu District are: Actions Preventive, Repressive, and Curative.
Keywords: Family Role, Prevention, Juvenile Delinquency
Daftar Pustaka
Afifah. A. N. (2018). Upaya Orangtua Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Desa Sidodadi Kecamatan Ngatang Kabupaten Malang. Skripsi. UIN Maliki Malang.
Avia, E., & Farid, M. (2014). Religiusitasi, Kontrol Diri Dan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologis Indonesia, Vol 3 No. 02, 126-129.
Azzah, Nabilah. (2018). Hubungan pol asuh dengan kebiasaan jajan anak usia sekolah (10-12 tahun) di SDN 1 Cangkringan Yogyakarta. Jurnal psikologi dan ilmu sosial budaya, 47-51.
Darajat, Z. (1975). Pembinaan Remaja. Jakarta: Bulan Bintang.
Fatimah. S. (2014). Faktor-faktor Kenakalan Remaja di Desa Kemandang Kecamatan Tanjung suri Kabupaten Gubung kidul. Citizen Ship. Vol 4 No. 1. 94.
Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bimbingan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, Vol 2 No. 2, 144-159.
Hyoscyamina, E. D. (2011). Peran Keluarga Dalam Membangun Karakter Anak. Jurnal Psikologi Undip, Vol 10 No. 2, 144-152.
Kartono. K. (2004). Patalogi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Lisnandani. L. (2019). Bentuk Sosialisasi Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Single Parent di Desa Gandasuli Kecamatan Bobotsari
Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Mannuhung, S. (2019). Penanggulanan Tingkat kenakalan Remaja Dengan Bimbingan Agama Islam. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 2 No. 1, 9-16.
Mufidah, Ch., Habib, Z. (2014). Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang: UIN-Maliki Press.
Ningrum, D. C. (2019). Perbedaan Self ef ficacy remaja ditinjau dari pola asuh. Universitas Muhammadiyah Malang, 8-10.
Nurhadi. A. (2016). Analisis Pengaruh Frekuensi Menonton Film Blue Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal.
Oktawati, W. (2017). Kenakalan Remaja di Desa Sungai Paku (Studi kasus SMP 4 Kampar Kiri Kabupaten Kampar). Jom Fisip, Vol 4 No. 2, 1-15.
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. In C. R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: PT Gramedia Widiawarsa Indonesia.
Rahmah, St. (2016). Peran Keluarga Dalam Pendidikan Akhlak. Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwa, Vol 4 No. 07, 13-23.
Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santrock John. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sarwono. (2010). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Statistika Negeri Hitu Lama. (2020). Pemerintah Negeri Hitu Lama.
Sumara, D., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan Remaja dan Penanganannya. Jurnal Penelitian & PPM, Vol 4 No. 2, 129-389.
Supraja, M. (2012). Alfred Schutz: Rekontruksi Teori tindakan Max Weber. Jurnal Pemikiran Sosiologi, Vol 1 No. 2, 81-90.
Susanti, E. (2017). Korelasi tingkat pendidikan orangtua dan pola asuh terhadap kemandirian anak. Jurnal elektronik mahasiswa pendidikan luar sekolah S-1, 15.
Syukrin, M. (2020). Hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku bullying pada remaja SMPN 1 Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Kota Jambi, 243-244.
Umanailo, M.B (2019, Maret 11). Max Weber – Osf. Retrieved September 3, 2021, From https://Osf.io: https//Osf.io
Willis. S. S. (2008). Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.
File PDF skripsi_201724138.pdf
Next
Prev